RRI Tanjungpinang

RRI Tanjungpinang kembali menggelar Acara Parade Music Indie Band dalam rangka memperingati Hari Pahlawan,Pada Hari Sabtu Tgl 12 November 2011 Di Lapangan RRI Tanjungpinang.... Datang dan dukung Group Band kesayangan kamu....

TANJUNGPINANG – Persengketaan kepemilikan pulau Berhala, antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah  Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri ) hingga kini belum ada titik temu.

Kepada RRI, Bupati Kabupaten Lingga, Drs. Daria mengatakan, pulau Berhala sejak zaman kerajaan Riau - Lingga merupakan bagian dari pulau Lingga. “Seharusnya Pulau Berhala itu tidak diperebutkan oleh Provinsi Jambi. Karena secara historis pulau tersebut merupakan bagian dari kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sejak kerajaan Riau - Lingga,“ ungkap Daria di Gedung Daerah Tanjungpinang (19/08).

Bupati Lingga, Daria menambahkan, bila pulau Berhala tetap di klaim milik Provinsi Jambi, " hendaknya diselesaikan dengan peraturan yang berlaku. Meskipun melalui rujukan, dengan ketentuan undang – undang untuk di bahas di tingkat pusat," tambahnya. (SA)

TANJUNGPINANG - Meskipun tiga orang petugas Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri ) yang ditangkap petugas Keamanan Laut Diraja Malaysia, diperairan Kabupaten Bintan (14/08) sudah di kembalikan ke tanah air dan tujuh orang nelayan Malaysia yang ditahan di Batam juga telah dikembalikan ke negara asalnya (17/08), harus menjadi perhatian Pemerintah Republik Indonesia untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai ancaman, agar hal tersebut tidak terulang kembali di masa akan datang.

Pasca insiden tersebut banyak Organisasi Masyarakat, Pemuda maupun Mahasiswa yang melakukan aksi Anarkis di tanah air untuk menentang Malaysia. Sikap yang berlebihan itu juga dikhawatirkan Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan kepada RRI (17/08), mengingat sikap anarkis akan mempengaruhi perekonomian daerah.

 “Sebagai warga Negara, ya, saya sangat menyayangkan atas insiden yang menimpa para petugas DKP saat melaksanakan tugasnya. Apalagi kalau memang benar masih di wilayah NKRI,” tegas Suryatati. (*)