Menu Utama
Programa 1
shoutcast player
Unggulan PRO 1
Berita Daerah - Setiap Hari, 06.30 dan 16.00 WIB
Unggulan PRO 2
RBS - Request By SMS
SMS CENTRE
Gunakan Layanan SMS kami untuk Registrasi Pendengar, Request Lagu, Kirim Salam, dan Pooling.
Kirimkan SMS anda ke 085264880700
Tarif Iklan
Tarif Iklan di RRI Tanjungpinang
Sedang Online
Disperindag Tidak Melakukan Operasi Pasar
TANJUNGPINANG - Seiring naiknya beberapa harga kebutuhan pokok seperti cabai dan beras dipasaran, baik itu secara nasional dan di daerah hingga saat ini masih dikeluhkan masyarakat. Hal tersebut juga berdampak dipasar tradisional di Kota Tanjungpinang. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang Effiar M Amin kepada RRI mengungkapkan, kenaikan harga bahan pokok di Tanjungpinang cukup bervariasi, kenaikan harga itu antara lain, naik dari 20 persen hingga 100 persen. Kenaikan harga itu salah satunya disebabkan kebutuhan pokok, seperti, beras, sayur mayur dan cabai dikarenakan petani mengalami gagal panen, dimana disebabkan perubahan cuaca yang tidak menentu. Kenaikan bahan bahan pokok di Tanjungpinang juga disebabkan para pedagang lokal dikenakan biaya transportasi, yakni untuk pembayaran ongkos pengiriman melalui kapal laut maupun pesawat terbang. Mengingat kebutuhan pokok di Tanjungpinang tersebut didatangkan dari luar daerah. Dengan demikian, memungkinkan pedagang lokal untuk menyeimbangkan harga sembako dipasaran, dengan menaikkan harga. Sementara, terkait kenaikan harga sembako yang sering terjadi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, menurut Kadisperindag Kota Tanjungpinang, pihaknya tidak akan menggelar Operasi Pasar untuk menekan melonjaknya harga sembako, hal tersebut dinilai sifatnya hanya sementara.
“ Kami dari Disperindag Kota Tanjungpinang tidak akan melakukan operasi pasar, karena tidak akan menyelesaikan masalah. Namun, kami akan menggelar sembako murah untuk warga Tanjungpinang, “ ungkap Effiar kepada RRI di Tanjungpinang.
Kadisperindag Tanjungpinang Effiar M Amin menambahkan, subsidi sembako murah tersebut mengunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) Kota Tanjungpinang. (*)
Pembangunan Drainase Di Tg.Pinang Dibutuhkan Guna Mencegah Banjir
Guna mencegah terjadinya banjir di Tanjungpinang, Pemerintah Kota akan melakukan Pembangunan Drainase dalam waktu dekat ini. Hal tersebut dikarenakan masih dalam proses survey pihak Konsultan oleh Satker APBN. Pihak Konsultan akan melaporkan kepada satker terkait penanganan banjir yang terjadi di Tanjungpinang, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Kepala Dinas Pekerjaan Umum ( PU ) Kota Tanjungpinang H. Adnan kepada RRI menjelaskan, pembangunan drainase itu akan dilakukan di seluruh Kota Tanjungpinang. Pembangunan drainase itu dikhususkan untuk wilayah yang menjadi langganan banjir, seperti di jalan Pemuda dan Jalan D.I Panjaitan.
“ untuk daerah yang menjadi langganan banjir di Tanjungpinang telah dilakukan survey oleh Konsultan. Jadi dalam waktu dekat ini, mungkin bulan Juli ini segera dibangun Drainase di daerah langganan banjir di Tanjungpinang “, kata ADNAN belum lama ini di Hotel Plaza .
Kepala Dinas PU Tanjungpinang menambahkan, di tahun 2010 ini proyek Drainase yang dianggarkan Dinas PU melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Kota antara lain di jalan Ir. Sutami tepatnya di depan Bintan 21 dan Jalan Salam Kilo Meter 6. Proyek pengembangan Drainase di Kota ini juga mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) kota, karena merupakan masalah yang sangat urgen di Tanjungpinang.
“ Dewan sangat respon terhadap pembangunan Drainase di Tanjungpinang, karena masalah tersebut sangat urgen di Tanjungpinang, “ tambah Adnan.
Sementara itu belum lama ini, akibat curah hujan yang cukup tinggi di Kepulauan Riau pada umumnya dan Khususnya Kota Tanjungpinang, menyebabkan proses belajar mengajar di Sekolah Dasar negeri 014 Bukit Bestari sempat terganggu. Hal tersebut dikarenakan beberapa ruang untuk belajar mengajar tergenang air.
Tingkatkan Sosialisasi LPG
Berdasarkan pemberitaan di media massa baik cetak maupun elektronik tentang banyaknya musibah korban pemakaian Gas LPG pasca Konversi minyak tanah ke gas, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Pemadam Kebakaran Kota terus meningkatkan penanggulangan bencana kebakaran. Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ( Kakansatpol PP ) Kota Tanjungpinang Agustiawarman kepada RRI menjelaskan, guna mengatasi bencana kebakaran akibat meledaknya tabung Gas maupun kebakaran hutan, pihaknya telah menggelar latihan penanggulangan bencana kebakaran belum lama ini. Dalam hal ini, pihaknya melibatkan masyarakat dan Satpol PP Kota. Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program Konversi minyak tanah ke gas, Ia menugaskan anggotanya untuk diperbantukan dengan Bagian Ekonomi Pemko bersama Pertamina dalam mensosialisasikan pemakaian gas LPG ukuran tiga kilo.
“ kami sudah menugaskan empat orang untuk membantu di Bagian Ekonomi Pemko Tanjungpinang bersama Pertamina dalam mensosialisasikan penggunaan tabung Gas LPG ukuran tiga Kilogram,” ungkap Agustiawarman.
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Pemko Tanjungpinang Drs. MARZUL HENDRI mengatakan, program konversi minyak tanah ke gas merupakan domainnya pertamina. Pemerintah Kota hanya memfasilitasi sosialisasi kepada masyarakat, namun demikian Ia mengakui bahwa sosialisasi tersebut masih belum maksimal. Diharapkan, Pertamina dapat meningkatkan sosialisasi pemakaian tabung Gas ukuran tiga kilo gram kepada masyarakat.
“ Pertamina harus meningkatkan sosialisasi pemakaian Gas LPG kepada masyarakat. Karena Pemko hanya sebagai fasilitator dalam sosialisasi ini, mengingat sosialisasi yang dilakukan Pertamina kepada masyarakat masih kurang.”
Salah seoarang warga, SOFIAH mengaku, Ia masih ragu untuk menggunakan tabung Gas LPG yang diberikan Pertamina. Diharapkan, stok minyak tanah tidak dihentikan, karena memasak menggunakan minyak tanah lebih aman.