Menu Utama
Programa 1
shoutcast player
Unggulan PRO 1
Berita Daerah - Setiap Hari, 06.30 dan 16.00 WIB
Unggulan PRO 2
RBS - Request By SMS
SMS CENTRE
Gunakan Layanan SMS kami untuk Registrasi Pendengar, Request Lagu, Kirim Salam, dan Pooling.
Kirimkan SMS anda ke 085264880700
Tarif Iklan
Tarif Iklan di RRI Tanjungpinang
Sedang Online
FTZ Tanjungpinang, Jalan Di Tempat
TANJUNGPINANG - Setelah diresmikan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada Januari 2009 lalu, pelaksanaan Free Trade Zone ( FTZ ) Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di kawasan Batam Bintan dan Karimun ( BBK ) dinilai masih belum maksimal.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang Effiar M Amin , bahwa pelaksanaan FTZ di Tanjungpinang yang merupakan bagian dari FTZ Bintan masih jalan di tempat, karena masih minimnya investor yang masuk ke Tanjungpinang.
“ Hingga saat ini, pelaksanaan FTZ di Tanjungpinang masih jalan di tempat, karena tidak ada investor yang masuk. Apalagi kawasan yang menjadi bagian FTZ di Tanjungpinang kurang mendukung, ungkap Effiar.
Menurut Plt. Gubernur Kepulauan Riau M Sani, dalam waktu dekat ini akan melakukan pembentukan Tim Ekonomi. Diharapkan, Tim tersebut mampu memberikan masukan kepada Pemerintah, agar pelaksanaan FTZ di kawasan BBK berjalan lancar.
“ Pembentukan Tim tersebut melibatkan pengusaha, karena para pengusaha lebih mengetahui permasalahan yang ada di lapangan. Persoalan FTZ menjadi keluhan pengusaha, namun demikian, Pemerintah tetap melakukan upaya melindungi dan menyelesaikan persoalan arus barang masuk dan keluar kawasan BBK, ” jelas Sani. (*)
Penampungan TKI-B Di Nilai Tak Manusiawi.
TANJUNGPINANG - Hasil Kunjungan Kerja ( Kunker ) Anggota DPR RI Komisi 9, selasa (3/8), menilai, rumah penampungan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah ( TKI-B ) dari Malaysia di Tanjungpinang tidak manusiawi. Karena tempat penampungan TKI di jl. Transito km 8 Tanjungpinang itu, banyak TKI yang tidur dilantai beralaskan tikar dan tidak layak.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Tanjungpinang, Drs. Said Parman, selaku Ketua Satgas TKI-B menjelaskan, tempat penampungan selalu dikatakan tidak manusiawi, dan tidak bermartabat, padahal, bila dibandingkan dengan kondisi wisma, penginapan atau hotel kelas melati pastilah kondisinya seperti langit dan bumi perbedannya.
Disisi lain lagi pemerintah kota bukannya tidak berkeinginan untuk memperbaiki tempat penampungan tersebut, masalahnya terbentur pada bangunan yang dimiliki masyarakat. Aturan main tentang rehabilitasi, perbaikan atau membangun baru, baru dapat dilakukan apabila aset tersebut telah menjadi aset kota.
“ Pada dasarnya, Pemko berkeinginan untuk merehab tempat penampungan TKI-B. Namun, yang mejadi persoalan adalah tempat tersebut milik salah satu pengusaha yang bergerak dibidang pengiriman TKI ke luar negeri. Status bangunan tersebut adalah pinjam pakai. Apabila dipaksakan Pemko melakukan perbaikan, maka melanggar peraturan penggunaan anggaran daerah, “ jelasnya.
Menurut Said, Walikota Tanjungpinang telah berkali-kali meminta kementerian terkait segera mewujudkan impian banyak orang tentang “asrama penampungan TKI yang manusiawi”, namun sampai saat ini keinginan tersebut belum terealisasi.
Selain itu, “ Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau seharusnya memfasilitasi agar keinginan tersebut dapat terwujud, ” tambah Said Parman. (*)
Di Bulan Juli, Kunjungan Wisman di Kepri Meningkat
TANJUNGPINANG - Kunjungan Wisatawan Manca Negara di Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri ) di bulan Juni 2010, mengalami kenaikan dibanding bulan mei 2010. Jumlah tersebut mencapai 142 ribu 90 orang atau mengalami kenaikan sebesar 11,02 persen.
Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Kepri, Drs. Mangamputua Gultom kepada wartawan saat jumpa pers (02/08) mengatakan, naiknya jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara ( wisman ) dilihat dari naiknya jumlah kunjungan wiswan disemua pintu masuk. Yakni masuk melalui kantor Imigrasi Kabupaten dan Kota di Kepri.
“ Seperti di Kota Tanjungpinang naik sebesar 18,36 %, Kabupaten Bintan naik 13,58 %, Karimun 10.18 % dan kota batam naik sebesar 9.57 %, “ jelasnya.
Mangumputua menambahkan, meningkatnya jumlah kunjungan wisman tersebut berpengaruh dengan tingkat hunian kamar hotel berbintang di provinsi Kepri.
“ Peningkatan hunian kamar tersebut mencapai 41,35 % atau naik 2,17 poin dibanding bulan mei lalu, yang hanya mencapai 39,18 %, tambah Mangumputua.
Sementara itu Wisatawan yang paling banyak berkunjung ke Propinsi Kepri ini merupakan wisatawan dari Negara Singapura yang mencapai 84.085 orang atau 59,18 %. (EF)